KHUTBAH PERTAMA
ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي ٱفْتَرَضَ عَلَيْنَا ٱلصَّلَاةَ، وَجَعَلَهَا عِمَادَ ٱلدِّينِ، وَوَصَّىٰ بِهَا نَبِيَّهُ ٱلْأَمِينِ، وَرَفَعَ بِهَا دَرَجَاتِ ٱلْمُؤْمِنِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، شَهَادَةً تُنَجِّي قَائِلَهَا مِنَ ٱلْعَذَابِ ٱلْمُهِينِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَوَاتُ رَبِّي وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ، وَعَلَىٰٓ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ.
Amma ba’du...
أُوصِيكُمْ وَنَفْسِيَ ٱلْمُقَصِّرَةَ أَوَّلًا بِتَقْوَى ٱللَّهِ، فَقَدْ فَازَ ٱلْمُتَّقُونَ.
Pada
kesempatan khutbah yang mulia ini, khatib ingin mengajak diri pribadi dan
seluruh jamaah sekalian untuk merenungi satu tema penting yang menjadi kunci
kejayaan dan keselamatan hidup dunia dan akhirat, yakni:
"Menjaga
Shalat sebagai Tiang Agama."
"العَهْدُ الَّذِي
بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ"
"Perjanjian antara kami dan
mereka adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah
kafir." (HR. Tirmidzi, no. 2621, hasan
shahih)
Hadits ini menunjukkan betapa
besar kedudukan shalat dalam Islam. Ia bukan sekedar ritual, tapi pondasi
keimanan. Menurut penjelasan para ulama, yang dimaksud "kufur" dalam
hadits ini bisa berarti kufur besar atau kufur amal, tergantung sejauh mana
seseorang meremehkan shalat.
Allah ﷻ
berfirman dalam Surah Al-‘Ankabut ayat 45:
﴿ اتْلُ مَا أُوحِيَ
إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ﴾
Namun kenyataannya, masih banyak
umat Islam yang meremehkan shalat, menunda waktu shalat, atau bahkan meninggalkannya
sama sekali. Padahal, Imam Syafi’i رحمه الله
pernah berkata:
"Barangsiapa tidak menjaga
shalatnya, maka untuk apa ia menjaga yang lain?"
Shalat adalah barometer keimanan
seseorang. Bila ia memperbaiki shalatnya, maka insya Allah amal-amal lainnya
pun akan ikut baik.
Jika selama ini kita lalai, maka
inilah saatnya untuk bertaubat. Mulailah dari hari ini, jangan tunda lagi.
Jadikan shalat sebagai prioritas tertinggi dalam hidup.
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه، إنه هو الغفور
الرحيم.
KHUTBAH KEDUA
الحمد لله حمداً كثيراً طيباً مباركاً فيه، كما يحب ربُّنا ويرضى.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله. اللهم صل وسلم
وبارك على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
Melanjutkan khutbah pertama tadi,
mari kita perkuat tekad untuk menjaga shalat kita. Karena shalat adalah amalan
pertama yang akan dihisab di hari kiamat.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya
amalan pertama yang dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah
shalatnya." (HR. Abu Dawud no. 864, dinilai
shahih oleh Al-Albani)
Jika shalatnya baik, maka baiklah
seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak, maka rusaklah seluruh amalnya. Betapa
pentingnya shalat dalam kehidupan seorang muslim.
Hasan al-Bashri رحمه الله berkata:
Mari kita tanamkan dalam hati
sabda Nabi ﷺ:
"Shalat
adalah cahaya." (HR. Muslim)
Cahaya yang akan menerangi kubur
kita, jalan kita di akhirat, dan menjadi syafaat bagi kita kelak.
اللَّهُمَّ ٱجْعَلْنَا مِنَ ٱلْمُحَافِظِينَ عَلَى ٱلصَّلَاةِ،
ٱلْمُقِيمِينَ لَهَا فِي أَوْقَاتِهَا، ٱلْخَاشِعِينَ فِيهَا، يَا أَرْحَمَ
ٱلرَّاحِمِينَ.
Doa Penutup
اللَّهُمَّ أَعِزَّ ٱلْإِسْلَامَ وَٱلْمُسْلِمِينَ، وَأَذِلَّ
ٱلشِّرْكَ وَٱلْمُشْرِكِينَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ ٱلدِّينِ.
اللَّهُمَّ ٱجْعَلْنَا مِنَ ٱلَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ ٱلْقَوْلَ
فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ، وَوَفِّقْنَا لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، وَثَبِّتْنَا
عَلَى ٱلصَّلَاةِ حَتَّىٰ نَلْقَاكَ.
عِبَادَ ٱللَّهِ، إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ
وَٱلْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي ٱلْقُرْبَىٰ، وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَاءِ
وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
0 Komentar