DAHSYATNYA SIKAP SABAR BAGI MUSLIM

gurukitaa.my.id - Diantara keindahan akhlak seorang muslim adalah sabar.  Sabar terbagi menjadi tiga macam keadaan :

  1. sabar dalam mengerjakan ketaatan. seperti puasa, shalat, zakat, dan  berbakti kepada orang tua. semua itu butuh kesabaran.
  2. sabar dalam meninggalkan kemaksiatan. kita punya peluang ada keinginan berzina, kita punya peluang berbohong, kita punya peluang menipu orang. kita bisa buat apa saja, tetapi pada saat peluang itu datang , hedaknya sabar dengan cara metolak itu semua. karena pasti terlintas di benak kita tidak mungkin tidak.
  3. sabar dalam menghadapi cobaan harian. kata beliau di antara keindahan akhlak seorang muslim adalah sabar dan tegar menghadapi gangguan karena Allah subhanahu wa ta'ala. 
Sabar adalah menahan diri dari hal-hal yang tidak disukai, atau tegar menghadapi hal-hal yang tidak disukai dengan rela dan pasrah. kalau sudah terjadi berarti ada sesuatu yang Allah inginkan, dan memang cobaan kalau datang tidak terprogram. anda bangun tidur bisa saja sakit, kita tidak ada salah sama seseorang, tidak kenal dengan orang tersebut, dia fitnah kita, ghibah, dan caci maki kita, biarkan saja. cepat yakinlah pada saat itu, Allah sedang memberikan sesuatu dari dia, baik itu pahalanya diberikan kepada kita, atau dosa-dosa kita dimaafkan karena perilaku yang dia lakukan itu. 

seorang muslim menahan dirinya dari hal yang tidak dia sukai seperti bersusah payah melaksanakan ibadah, dan taat kepada Allah. seperti yang kami jelaskan bahwa sabar yang pertama sabar dalam mengerjakan ketaatan, konsekuensi dalam menjalankannya menahan diri, jangan sampai bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang Maha Tinggi lagi Maha Luhur. dan benar-benar enggan mendekatinya. yang kedua sabar dalam meninggalkan kemaksiatan meskipun secara naluri nafsunya menginginkan dan tergiur olehnya. kita pasti tergiur kepada lawan jenis, terlebih lagi punya kecantikan, punya kegagahan, kita diajak berzina maka kita wajib bersabar dengan cara menolak semua ajakan itu.

kita ambil contoh yaitu Nabi Yusuf digoda oleh ratu Mesir kala itu, ia bersabar, beliau berusaha untuk menahan itu, dia juga menahan diri dari cobaan yang menimpanya. ini sabar yang ketiga sabar dalam percobaan harian, sehingga tidak berputus asa atau membenci.

 karena menurut ahli hikmah atau orang bijak : "bersedih atas hal yang telah berlalu adalah penyakit, sedangkan bersedih atas hal yang sedang terjadi akan melemahkan akal, dan benci kepada takdir adalah mencela Allah Zat yang Maha Esa yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa". dalam kondisi demikian ia meminta tolong dengan mengingat janji Allah berupa balasan yang amat baik atas berbagai ketaatan yang disediakan bagi pelakunya berupa pahala yang berlimpah ruah dan ganjaran yang besar. juga dengan mengingat ancaman Allah subhanahu wa Ta'Ala kepada orang-orang yang membencinya dan yang bermaksiat kepalanya berupa azab yang pedih dan hukuman yang keras serta mengingat dengan yakin bahwa ketentuan takdir Allah pasti berlaku.

dalam kehidupan kita sehari-hari pasti saja akan ada cobaan. bedakan antara cobaan dengan bencana. kalau cobaan datangnya individu. contoh kita sakit, diganggu orang, segala macam perintah untuk mengerjakan ibadah secara pribadi, sholat, puasa dan seterusnya. perintah meninggalkan dosa-dosa ini secara pribadi.sedangkan bencana tidak akan terjadi kecuali karena dosa-dosa yang merata. 

kesabaran tanpa keluh kesah itu termasuk akhlak yang diusahakan dan diperoleh melalui berbagai macam latihan Dan perjuangan, maka seorang muslim selalu membutuhkan pertolongan Allah agar di anugerahkan rezeki berupa kesabaran dan juga memohon diilhami kesabaran dengan mengingat perintah-perintah yang ada dan pahala yang dijanjikan baginya. seperti misalnya firman Allah subhanahu Q.S Ali Imran : 200 yaitu : 

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ࣖ . 

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (Q.S Ali Imran : 200)

juga dalam Q.S Al-Baqarah ayat 45 Allah berfirman :

اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ

Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk (Q.S Al Baqarah : 45)

berdasarkan ayat di atas apabila sudah datang coba, sabar di situlah puncak pahalanya bahkan kata Nabi SAW dalam hadis memberikan kita kata kunci adalah

إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُولَى

Sesungguhnya kesabaran (yang hakiki –pent) adalah saat pukulan pertama (musibah itu terjadi pertama kali (HR. Al-Bukhari, no. 1203 dan Muslim, no. 1535)

sesungguhnya rasa pedih itu hanya di awalnya saja hari-hari pertama, setelah itu sudah jadi biasa kok , disitu  puncak pahalanya. siapa yang menjaga lisannya kata sebagian salaf dari keluh kesah kepada manusia dari cuman yang sedang Allah limpahkan, Allah muliakan dia karena dia bisa menerima apa yang sedang Allah ujikan. seperti kita kalau lagi sekolah dikasih ujian harus datang pagi, harus pakai baju ini, tidak boleh bawa buku, dan ada peraturan-peraturan yang tidak kita suka, tetapi kita tahu ini akan ada manfaatnya, menaikkan kita kelas berikutnya. kalau tanpa ujian tidak mungkin naik kelas.

diuji oleh Allah subhanahu wa ta'ala kalau kita berhasil mengisi semuanya pertanyaan-pertanyaan tersebut lalui dengan kesabaran, ketenangan kita akan naik kelas. dalam ayat lain dalam surat An-Nahl ayat 127 Allah berfirman :

وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ اِلَّا بِاللّٰهِ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِيْ ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُوْنَ

Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan. (Q.S An-Nahl : 127)

Nabi Muhammad Saw juga diganggu di rumah tangganya, difitnah dalam kehidupannya, dengan sahabatnya, dan dalam perjuangan dakwahnya banyak sekali.

juga disebutkan dalam surah Luqman Ayat 17 Allah Swt berfirman : 

 يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ

Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting. (Q.S Luqman : 17)

Lukman menceritakan kepada anaknya dan Allah kekalkan nasihat ini di dalam Al Qur'an. dan bersabarlah atas apa yang menimpamu. tidak ada gunanya kamu teriak-teriak, karena sudah terjadi. setiap terjadi masalah ingat enam huruf ini S-O-L-U-S-I . jangan tanya lagi kenapa ini bisa terjadi? karena sudah terjadi. kalau terjadi sesuatu kepada kalian sudah terjadi jangan katakan : " kalau seandainya" karena kalimat "kalau seandainya" membuka pintu setan. tapi hendaknya mengucapkan :

قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ

“Ini sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya”

Allah sudah takdirkan dan Allah melakukan apa yang dia inginkan. sudah jalan keluarnya apa? karena kita tidak ada gunanya. semisal sekarang kita pulang ke rumah, rumah kita kebakaran, yang kita harus fikirkan enam huruf "solusinya". kebakaran sekarang, padamkan api itu solusinya bukan yang lain. kalau kita teriak-teriak suara kita habis tidak dapat apa-apa, jadi kita harus tahu solusinya apa. 

Sabar definisinya menerima keputusan Allah, dan mencari jalan keluar. sabar bukan dengan duduk manis, namun sabar adalah menerima keputusan Allah lalu kita ikhtiar, mencari jalan keluar. lalu ayat yang paling mulia berhubungan dengan sabar adalah mengucapkan kalimat istirja dalam surah al-baqarah ayat 155 sampai 157 :

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (157) }

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wainna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S Al Baqarah : 155-157)

kata Ulama' ini dalil yang paling nyata tentang akan adanya cobaan individu, tidak ada seseorang di antara kita yang tidak kena penyakit. dan tentu para ulama salaf dari sahabat dan tabi'in sudah menukil beberapa kalimat-kalimat hingga mengatakan :  "semakin berat cobaan seseorang, maka semakin besar nikmat yang sedang menunggunya di ujung cobaan tersebut" 

Jadi kalau anda merasa cukup, anda merasa berat sekali, anda bisa bersabar, berarti akan ada sesuatu yang anda dapatkan di sana di ujung cobaan tersebut sesuatu yang besar pula. 

kemudian dalam surah An-Nahl ayat 96 juga Allah berfirman :

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْٓا اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S An-Nahl : 96)

juga dalam surat Sajadah ayat 24 Allah berfirman : 

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوْاۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يُوْقِنُوْنَ

Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS. Sajadah : 24)

orang-orang sabar akan diangkat derajatnya, bahkan dijadikan pemimpin-pemimpin di muka bumi, dan kami jadikan di antara mereka dan pemimpin pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar dan mereka meyakini ayat-ayat Allah Swt.

Allah menyebutkan tentang tidak adanya batas dari pada pahala sabar. dalam surah Az-Zumar Ayat 10 Allah Swt berfirman : 

قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (Q.S Az-Zumar : 10)

itu semua ayat-ayat Alquran yang menjelaskan tentang masalah sabar. dan berikut hadits-hadits Nabi Muhammad Saw berhubungan dengan akhlak sabar. yang pertama adalah sabda Nabi Muhammad Saw :

وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ

kesabaran adalah sinar, [HR. Muslim, no. 223]

juga dalam hadis yang lain riwayat Imam Bukhari nomor 1469, Rosulullah Saw bersabda :


وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ

Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.(HR Bukhari No 1469).

dan berikut hadits yang terakhir tentang kesabaran dan mendapatkan pujian dari Rosulullah Saw :

Dari Abu Yahya Suhaib bin Sinan Radhiyallahu anhu ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ  إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya.(HR.Muslim, no. 2999)

Posting Komentar

0 Komentar